Kick Off Jangka Menengah Strategi Leapfrogging: Targetkan 51,15 Persen Prodi di PTS Unggul di 2028

Yogyakarta, 7 Desember 2024 - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Kick Off Jangka Menengah Strategi Leapfrogging dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Acara ini diselenggarakan di Convention Hall Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), serta pimpinan Unit  Pengelola Program Studi PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah V.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof. Dr. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., yang menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama untuk meningkatkan jumlah program studi (prodi) unggul di wilayah tersebut. Saat ini, dari total 750 program studi di bawah LLDIKTI Wilayah V, hanya 153 prodi yang berstatus "unggul." Melalui strategi leapfrogging, target ditetapkan bahwa pada tahun 2028, 51,15% program studi akan mencapai akreditasi "unggul."

"Momentum ini harus kita manfaatkan untuk menyamakan persepsi dan merancang langkah-langkah konkrit bersama. Dengan semangat Dulur Limo dan Maju Bersama, kita akan mengakselerasi capaian mutu PTS di Yogyakarta," ujar Prof. Setyabudi. 

Sejak Agustus 2024, LLDIKTI Wilayah V telah menjalankan tahapan jangka pendek melalui penandatanganan 99 Memorandum of Understanding (MoU), 196 Memorandum of Agreement (MoA), dan 204 Implementing Agreement (IA) di antara PTS. Dalam tahapan jangka menengah ini, fokus diarahkan pada pelaksanaan program bersama antar-unit pengelola program studi (UPPS) untuk memperbaiki kriteria mutu yang masih kurang.

Prof. Setyabudi juga menjelaskan bahwa strategi ini melibatkan tiga tahapan utama:

  1. Analisis mendalam terhadap kriteria penilaian akreditasi prodi,

  2. Penyepakatan dan pelaksanaan kegiatan bersama di setiap kriteria, serta

  3. Evaluasi berkala untuk mengukur capaian peningkatan mutu.

Prof. Agus Setyo Muntohar dari BAN-PT turut memberikan pemaparan terkait kebijakan akreditasi prodi. Ia menegaskan bahwa standar akreditasi saat ini berfokus pada status "terakreditasi" dan "terakreditasi unggul". Untuk mencapai status unggul, prodi harus memenuhi kriteria berbasis outcome dan relevansi, termasuk penjaminan mutu lulusan yang mampu berdaya saing di dunia kerja.

“Mutu perguruan tinggi bukan sekadar memenuhi aturan, tetapi harus menjadi kesadaran internal. Akreditasi hanyalah instrumen, sedangkan fokus utama adalah jaminan mutu lulusan dan relevansi pendidikan tinggi terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Prof. Agus.

Selain BAN-PT, perwakilan dari berbagai LAM seperti LAMEMBA, LAM Teknik, LAM Infokom, LAMPTKes, LAMSAMA, LAMSPAK, dan LAMDIK juga hadir untuk memberikan pemahaman tentang instrumen penilaian akreditasi yang berlaku di masing-masing bidang. 

Sebagai simbol dimulainya tahapan jangka menengah, Prof. Setyabudi bersama perwakilan dari LAM dan BAN-PT melakukan pemukulan gong. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan diskusi per klaster di gedung Siti Moendjijah, yang dibagi berdasarkan LAM dan BAN-PT. Dengan semangat leapfrogging serta Dulur LIMA Maju Bersama, LLDIKTI Wilayah V optimistis bahwa target peningkatan mutu dan relevansi PTS di Yogyakarta akan tercapai. Kolaborasi dan komitmen dari seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan strategi ini.

Bagian Keprotokolan, Kehumasan dan Sespim
LLDIKTI Wilayah V

YouTube    : lldikti5
TikTok        : lldikti5
Facebook  : lldikti5
Instagram  : lldikti5
Whatsapp  : 0811 2982 558


BAGIKAN