Universitas Alma Ata (UAA) resmi melepas 297 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Angkatan 9 Periode 1 Tahun 2025. Program yang berlangsung dari 22 Januari hingga 21 Maret 2024 ini mengambil lokasi di tiga kepanewon, yaitu Sedayu, Srandakan, dan Bambanglipuro. Mengusung tema “Penurunan Angka Stunting melalui Penguatan Edukasi Kesehatan Remaja, Literasi Digital, Ketahanan Pangan, dan Kebersihan Lingkungan”, kegiatan ini menjadi salah satu upaya Universitas Alma Ata dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Bantul.
Rektor UAA Prof. dr. H. Hamam Hadi, MS., Sc.D., Sp.GK. secara simbolis melepas mahasiswa KKN Tematik di Auditorium KH. Hasyim Asy'ari Universitas Alma Ata dan dihadiri oleh, Kepala Bappeda Bantul Ari Budi Nugroho, M.Sc., Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Bantul Albertus Wahyudi Setyo Budi, sejumlah pejabat daerah, serta para dosen pembimbing.
Peran KKN dalam Pendidikan Mahasiswa
Rektor Universitas Alma Ata, Prof. dr. H. Hamam Hadi, menegaskan bahwa KKN Tematik merupakan bagian penting dalam proses pendidikan di UAA. “KKN Tematik ini adalah pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk belajar berkhidmat di masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Mars Alma Ata. Kami berharap mahasiswa dapat menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab, menjadi duta universitas, dan membawa perubahan positif di masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hamam mendorong para mahasiswa untuk memanfaatkan program ini sebagai ajang belajar sekaligus berkontribusi nyata. “Tunjukkan yang terbaik dengan mengajak remaja untuk bersama-sama menurunkan angka stunting. Jadikan pengalaman ini sebagai momen pembelajaran sekaligus pengabdian,” tambahnya.
Kolaborasi dalam Membangun Bantul
Kepala Bappeda Bantul, Ari Budi Nugroho, M.Sc., yang mewakili Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, menyampaikan apresiasi kepada Universitas Alma Ata atas pelaksanaan KKN di wilayah Bantul.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada UAA yang telah memilih Bantul sebagai lokasi KKN. Kehadiran mahasiswa diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam menghadapi berbagai tantangan, khususnya di tiga kalurahan,” ungkapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, tingkat kemiskinan di Bantul mencapai 11 persen, sedangkan angka stunting sebesar 7,01 persen atau sekitar 7.000 balita. Selain itu, tantangan lain seperti pengelolaan sampah, peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya saing ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan, menjadi fokus utama pemerintah daerah.
“Kami yakin mahasiswa UAA dapat memberikan edukasi dan literasi yang berdampak positif bagi masyarakat. Kami berharap program KKN Tematik ini mampu menginspirasi dan memberdayakan masyarakat untuk menciptakan inovasi baru,” kata Ari. Ia juga mendorong mahasiswa untuk menggali potensi lokal dan menciptakan solusi kreatif yang mendukung pembangunan.
Dukungan Universitas untuk Mahasiswa
Universitas Alma Ata memberikan dukungan penuh untuk kelancaran program ini dengan menyediakan subsidi dana proker. Selain itu, seluruh peserta KKN juga didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, memastikan perlindungan asuransi selama menjalankan kegiatan di lapangan.
Kepala LPPM UAA, Apt. Daru Estiningsih, M.Sc., menjelaskan bahwa KKN Tematik ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari. “Program ini memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam memecahkan masalah di masyarakat serta mendorong kerja sama lintas disiplin ilmu,” tuturnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan Universitas Alma Ata, KKN Tematik ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting sekaligus menciptakan masyarakat Bantul yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan.