Sebagai bentuk implementasi hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) pada 2024 dari Kemendikbudristek RI, tim PkM Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang dipimpin oleh Putri Taqwa Prasetyaningrum, S.T., M.T., MCE, MCF Ketua Pengusul dari UMBY, Eka Aryani, M.Pd. dan Ruly Ningsih, M.Pd. sebagai anggota tim, mengembangkan strategi untuk menerapkan teknologi VR dalam upaya memberikan pengalaman konseling yang lebih mendalam dan realistis bagi siswa SMP N 2 Godean.
Inisiatif baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMP N 2 Godean telah dimulai dengan pengenalan Virtual Reality (VR) Therapy sebagai alat untuk layanan bimbingan dan konseling pada Jumat (30/8/2024). Program inovatif ini merupakan hasil kolaborasi antara UMBY dan SMP Negeri 2 Godean, yang bertujuan untuk memperluas aksesibilitas dan efektivitas layanan konseling bagi siswa. Kegiatan ini diikuti oleh 2 Guru Bimbingan dan Konseling (BK) serta 200 peserta didik di sekolah.
Kegiatan ini terdiri dari sosialisasi program bimbingan dan konseling berbasis virtual reality therapy dan sosialisasi urgensinya layanan bimbingan dan konseling dalam mengurangi tingkat bullying di sekolah.
Sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Bimbingan dan Konseling sekaligus Koordinator Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) SMP N 2 Godean, Nuriyati S.Pd bahwa saat ini layanan bimbingan dan konseling yang terfokus pada pengembangan aspek pribadi-sosial siswa merupakan hal yang krusial. “Upaya preventif untuk mencegah perilaku maladaptif mutlak diperlukan, apalagi saat ini fenomena bullying sangat memprihatinkan,” tuturnya.
Menurut Putri Taqwa, Ketua Tim PkM, penerapan teknologi VR Therapy di SMP N 2 Godean dirancang untuk mengatasi kendala yang ada pada metode layanan konseling konvensional. "Dengan VR Therapy, siswa dapat merasakan simulasi lingkungan yang lebih interaktif, membantu mereka memahami berbagai aspek pengembangan pribadi dan sosial secara lebih mendalam," ujarnya.
Sementara itu, Eka Aryani, yang bertanggung jawab atas pengembangan materi, menambahkan, bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam mengembangkan potensi pribadi dan sosial mereka, tetapi juga untuk memfasilitasi guru dalam menyampaikan materi konseling yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Program ini mencakup pelatihan komprehensif bagi guru BK untuk mengoperasikan teknologi VR, serta pendampingan bagi siswa dalam menggunakan media ini. Ruly Ningsih, anggota tim pengabdi yang mengelola layanan bimbingan dan konseling berbasis inovasi digital, menjelaskan bahwa program ini juga melibatkan kegiatan pendampingan intensif untuk memastikan seluruh siswa dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi ini secara efektif.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan setiap guru dan siswa mampu mengoperasikan media VR dan memaksimalkan manfaatnya dalam konteks pembelajaran dan konseling," kata Ruly Ningsih.
Program ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan pendidikan di SMP N 2 Godean, tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam hal "Pendidikan Berkualitas" dan "Kemitraan untuk Mencapai Tujuan." Dengan adanya kolaborasi ini, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.
Salah satu siswa SMP N 2 Godean, Ade Bagus Septaniyanto yang terlibat dalam kegiatan menyatakan bahwa dirinya sangat antusias dan senang dengan kegiatan tersebut. “Saya merasa sangat senang sejak terlibat dalam kegiatan pengembangan video, karena memberikan pengalaman baru dan juga jadi lebih memahami tentang contoh perilaku bullying,” kata Ade.