Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) periode 2025/2026 sukses menyelenggarakan Capital Market Class (CMC) #1 pada Sabtu (18/10) di Gedung Amphitheater E6 lantai 5 UMY.
Kegiatan ini bertujuan mendorong mahasiswa, khususnya Generasi Z dan Milenial, untuk mulai berinvestasi dan mengenal dunia pasar modal sejak dini. Acara menghadirkan Dr. Lela Hindasah, S.E., M.Si., Kepala Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) UMY, serta Agnes Sindhunita, perwakilan dari Indonesia Stock Exchange (IDX), sebagai pemateri.
Ketua KSPM FEB UMY, Muhammad Aditya Maulana, membuka kegiatan dengan berbagi kisah sukses pribadinya dalam perjalanan berinvestasi. Ia menceritakan bahwa kesuksesan yang diraihnya berawal dari tekad untuk mengubah cara pandang dari sekadar menabung di bank menjadi berinvestasi di saham.
“Awalnya saya berpikir menabung di bank adalah cara terbaik untuk menyimpan uang. Namun setelah belajar di KSPM, saya memahami bahwa uang yang diputar melalui investasi saham bisa memberikan hasil yang lebih produktif. Alhamdulillah, dengan tekad dan semangat belajar, saya bisa merasakan hasilnya,” ungkap Aditya.
Aditya juga menceritakan pengalaman pertamanya berinvestasi di saham Bank Negara Indonesia (BNI) dengan modal kurang dari Rp800 ribu pasca stock split. Dari investasi tersebut, ia berhasil memperoleh keuntungan sekitar Rp200 ribu. Ia pun mengutip pesan Menteri Keuangan RI untuk mengubah pola pikir dari “bekerja keras menabung” menjadi “bekerja keras diinvestasikan.”
“Mari kita tingkatkan value diri dan tumbuh bersama di KSPM,” ajaknya kepada para peserta.
Sementara itu, Dr. Lela Hindasah menekankan pentingnya literasi dan perencanaan investasi bagi mahasiswa, baik untuk pengembangan diri maupun karier di masa depan.
“Pastikan kita menjadi investor yang cerdas. Jangan hanya ikut-ikutan (FOMO), tetapi benar-benar mampu melakukan analisis fundamental dan teknikal dalam memilih saham,” tegas Lela.
Ia menambahkan, pengetahuan pasar modal sangat relevan dengan berbagai bidang kerja di sektor keuangan. Selain itu, keterlibatan mahasiswa di KSPM juga dapat mengasah keterampilan non-akademik seperti kepemimpinan, manajemen organisasi, dan pengelolaan keuangan pribadi.
“Bagi yang masih mendapat uang saku dari orang tua, mulai sekarang belajarlah mengelola keuangan. Sisihkan sebagian untuk dana darurat, dan sebagian lainnya untuk investasi,” pesannya.
Di sisi lain, Agnes Sindhunita mengapresiasi KSPM FEB UMY karena tidak hanya mengadakan seminar teoritis, tetapi juga memberikan pendampingan langsung agar mahasiswa dapat berinvestasi secara nyata meski masih di bangku kuliah.
“Mahasiswa zaman sekarang tidak boleh lagi menjadi ‘Kupu-Kupu’, kuliah-pulang, kuliah-pulang. Di era persaingan global ini, penting bagi mahasiswa untuk membekali diri dengan soft skills dan pengetahuan pendukung, salah satunya tentang pasar modal,” jelasnya.
Agnes juga menyoroti tren meningkatnya jumlah investor muda di Indonesia, yang kini didominasi oleh Generasi Z dan Milenial.
“Dominasi Generasi Z dan Milenial kini menjadi kekuatan utama dalam pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia,” tutupnya. (Jeed)