Sampah plastik memiliki potensi bahaya yang besar bagi keberlangsungan hidup manusia sehingga diperlukan usaha serius dari berbagai pihak untuk mengelolanya. Namun demikian, di samping bahaya yang ditimbulkannya, sampah plastik juga memiliki potensi yang menjanjikan untuk dikembangkan sebagai produk dan jasa kreatif. Hal itu disampaikan oleh Ir. Tri Yuniastuti, M.T, Dosen Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Widya Mataram (UWM) usai kegiatan pengabdiannya di Kampung Bener, RW 04, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta.
Dalam pelaksanaannya, Yuni menuturkan, Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan bersama Siti Lestaringsih, ST., M.Sc, Dosen Prodi Teknik Industri dari fakultas yang sama beserta dua mahasiswa, Ismail Suaidin, dan Hendrik Jansen Maturbongs, yang keduanya merupakan mahasiswa Prodi Arsitektur. Kegiatan yang dilakukan berupaya memanfaatkan sampah plastik menjadi barang kerajinan. Menurutnya, daerah tersebut tergolong padat penduduk dan memiliki persoalan lingkungan yang diakibatkan dari penumpukan sampah serta kondisi perekonomian yang perlu ditingkatkan.
“Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan pada pertemuan PKK RW 04 yang sudah terlaksana pada 5 Maret 2020 lalu. Hal itu dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang permasalahan sampah plastik dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pembuangan sampah plastik,” ungkap Yuni pada Jumat (31/7/2020). Masyarakat diajak untuk bersama-sama mengumpulkan sampah plastik yang sekiranya dapat digunakan kembali atau didaur ulang menjadi barang kerajinan yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.
Pengabdian yang dilakukan di RW berpenduduk 982 jiwa itu, lanjut Yuni, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perlunya mengolah sampah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Yuni mengatakan setelah diadakan penyuluhan kemudian akan ditindaklanjuti dengan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK RW 04. Karena adanya pandemi Covid-19, pelatihan digelar secara daring dengan membuat video tutorial yang diunggah ke akun Youtube. Beberapa warga antusias mengikuti tutorial dan sudah dapat menghasilkan produk kerajinan berbahan sampah plastik.
“Beberapa hasil kerajinan tersebut sudah laku terjual melalui media sosial, bahkan ada beberapa pesanan yang belum terpenuhi,” terangnya. Jika sudah menghasilkan produk dengan jumlah yang mencukupi, maka akan dibantu promosi melalui media sosial, pameran pada kegiatan PKK Desa/Kecamatan/Kota, dan pameran produk supaya lebih dikenal masyarakat luas.