Pentingnya Pangan Aman dan Sehat di Era Pandemi

Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Widya Mataram (UWM) menyelenggarakan webinar bertajuk Pangan Sehat dan Aman di Era New Normal secara virtual melalui aplikasi Zoom pada Selasa (7/7/2020). Webinar diikuti peserta dari kalangan akademik dan masyarakat umum.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Ambar Rukmini, MP sebagai salah satu narasumber menyampaikan, kondisi tubuh sehat dan bugar akan terwujud dengan asupan pangan yang aman dan sehat. Pangan dikatakan aman, jika terbebas dari cemaran dan layak dikonsumsi. Pangan olahan yang diproduksi harus sesuai dengan Cara Pembuatan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).

“Dikatakan pangan aman jika memenuhi kriteria aman secara kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif sendiri meliputi kecukupan stok, distribusi, dan daya beli. Sementara secara kualitiatif, pangan tidak berpotensi mendatangkan bahaya kimia, bahaya fisik, dan bahaya biologis.

Menurut Dekan Fakultas Sains dan Teknologi tersebut, Covid-19 tidak menular melalui pangan, namun dapat ditransmisikan melalui pangan oleh penderita yang sudah terpapar. Setidaknya ada lima kunci keamanan pangan diantaranya: menjaga pangan pada suhu aman, memasak dengan benar, memisahkan pangan mentah dan matang, menjaga kebersihan dan menggunakan air serta bahan baku yang baik.

“Di era New Normal ini, pangan sehat dan aman sama seperti pangan yang harus dikonsumsi sebelum pandemi, tetapi harus lebih memperhatikan kebersihan dan mencegah terjadinya kontaminasi, ” ungkap Dosen dan Peneliti Prodi Teknologi Pangan itu.

Narasumber lain yang juga turut mewarnai webinar yakni Ir. Erista Adisetya, MM dan Nurhayati Nirmalasari, S.TP. Erista menuturkan, meskipun resiko penularan Covid-19 melalui pangan kecil, namun praktek penanganan pangan yang bersih dan higienis harus tetap dilakukan. Keamanan pangan secara psikologis yakni terbebas dari hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya, sosial, agama, dan gaya hidup. Sedangkan keamanan pangan dari sisi fisiologis harus terbebas dari cemaran kimia, fisik dan mikrobiologi yang dapat menggangu kesehatan.

“Untuk memenuhi pasok pangan mandiri, harus melakukan budidaya tanaman sendiri. Masyarakat juga dianjurkan membeli kebutuhan pangan dari tetangga. Mengelola keamanan pangan juga dapat dilakukan dengan melakukan integrasi vertikal food supply chain, ” papar Founder Ersita Garden dan Direktur Operasi Danone Malaysia itu. Selain itu, keamanan pangan dapat diupayakan dengan menerapkan cara pengelolaan pangan yang baik, adanya traceability atau kemampuan mengikuti setiap pergerakan pangan dari berbagai tahap produksi, proses dan distribusi, serta selalu meningkatkan komunikasi.

Dari sisi dunia bisnis, Nurhayati menceritakan pengalaman bisnisnya sebagai Owner Attempe dan Founder At Farm. Menurutnya, dirinya melakukan bisnis sebagai upaya mendapatkan cash dengan cara membantu orang lain memenuhi kebutuhannya. Konsumen selalu mengharapkan nilai tambah, sehingga bisnis yang Ia lakukan harus selalu memiliki inovasi.

“Strategi kami adalah membuat olahan tempe chips dengan enam varian rasa dengan proses higienis. Target pasar sudah jelas dan selalu fleksibel mengikuti permintaan pasar. Adanya dukungan dari Kementerian Pertanian RI harapannya dapat mengenalkan kedelai nasional melalui roadshow kota ke kota.” pungkas Nurhayati.

Sumber: http://new.widyamataram.ac.id/content/news/pentingnya-pangan-aman-dan-sehat-di-era-pandemi#.XwRZDqEzbIU


BAGIKAN