Tim Debat Bahasa Arab UMY Wakili Indonesia di Asian Arabic Debating Championship 2025

Tim Debat Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan mewakili Indonesia dalam ajang 3rd Asian Arabic Debating Championship (AADC) yang digelar di Oman pada 27 Oktober 2025 mendatang.

Dr. Fitri Zakiyah, S.Pd.I., M.Pd Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UMY sekaligus dosen pendamping, menjelaskan bahwa AADC merupakan kompetisi debat bergengsi dua tahunan yang diselenggarakan oleh Qatar Debate Center. Event ini mempertemukan para debaters terbaik dari berbagai negara di kawasan Asia untuk beradu argumentasi dalam bahasa Arab. 

“ Asian Arabic Debating Championship ini diadakan dua tahun sekali oleh Qatar Debate Center. Tim yang bisa mewakili negaranya harus melalui seleksi dari kompetisi sebelumnya. Alhamdulillah tahun kemarin kami mewakili Indonesia di International Arabic Debating Championship di Qatar, dan tahun ini kami mendapat undangan kembali untuk mewakili Indonesia di tingkat Asia,” ujar Fitri kepada Humas UMY pada Rabu (22/10) di Gedung Ar Fachruddin A Lantai Dasar. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan UMY terlebih dahulu mengadakan seleksi internal untuk menentukan komposisi tim terbaik sebelum akhirnya diberangkatkan ke Oman. Menurutnya, seleksi ini penting untuk memastikan tim yang terpilih benar-benar siap menghadapi standar kompetisi internasional.

“Kami ingin seleksi ini adil dan ketat karena anggota tim kali ini tidak sepenuhnya sama dengan yang tahun lalu. Jadi semua debaters UMY punya kesempatan yang sama untuk berjuang. Seleksi internal dilakukan secara profesional, di mana kami mengundang juri dari luar termasuk mantan juri Qatar Debate dari UII dan pelatih dari Universitas Djuanda,” ungkapnya. 

Ketua Tim Debat Bahasa Arab UMY Jihan Insyira Zahrani (mahasiswa International Program of Islamic Communication ), memaparkan proses persiapan yang dilakukan bersama dua rekan lainnya yakni Maghfur Afnan Fauzi (mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab) dan Abdul Salam (mahasiswa Hubungan Internasional) juga tidak singkat. Latihan intensif sudah dimulai sejak Agustus, bersamaan dengan kegiatan akademiknya. 

“Untuk persiapan sudah berjalan lebih dari dua bulan. Persiapannya bukan hanya latihan debat biasa, tapi juga sparing dengan tim dari luar kampus. Kami melakukan latihan terpadu, mulai dari debat simulasi, analisis video debat, hingga memperdalam penguasaan isu global dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Dari situ kami belajar menyusun argumen dan mengasah critical thinking ,” jelas Jihan.

Jihan bersama tim bahkan sempat menerima tawaran sparing dengan tim-tim luar negeri seperti dari Lebanon, India, hingga dua universitas Malaysia yaitu Universiti Kebangsaan Malaysia serta Universiti Sains Islam Malaysia.

Dengan serangkaian latihan dan sparing yang intens, tim debat kini memasuki tahap akhir persiapan. Menjelang keberangkatan ke Oman pada 26 Oktober mendatang, tim membawa harapan besar bukan hanya untuk kampus, tetapi juga untuk Indonesia. 

“Harapan kami tentu bisa memberikan yang terbaik untuk UMY dan Indonesia. Kami ingin membawa pulang medali dan menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing dalam debat berbahasa Arab di tingkat Asia. Ini juga menjadi langkah penting bagi perkembangan debat bahasa Arab di Indonesia,” tutup Jihan. 

Selain tim UMY yang menjadi wakil Indonesia dalam ajang 3rd Asian Arabic Debating Championship (AADC) 2025 ini juga diikuti oleh tim debat dari Universitas Islam Indonesia (UII), dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar-Raayah, Sukabumi, Jawa Barat. (NF)


BAGIKAN