Tim PKM UAD “Bawana Rasa” Eksplorasi Nilai Kearifan Lokal Bersama KGPAA Paku Alam X

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) “Bawana Rasa” Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berkesempatan berdialog langsung dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Paku Alam X, di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Selasa, 30 September 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari riset bertajuk “Eksplorasi Tepo Sliro Masyarakat Multikultural Kota Yogyakarta: Konsep Hamemayu Hayuning Bawono untuk Mewujudkan Sustainable City.”

Tim riset yang diketuai oleh Bayu Ismail dengan anggota Faiq Husaini, Syifa’ul Azmi Ruhulhaya, dan Estria Rahmawati ini menggali nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Jawa dalam menjaga harmoni sosial dan toleransi di tengah kehidupan multikultural. Melalui kunjungan tersebut, mahasiswa UAD belajar langsung makna mendalam dari konsep hamemayu hayuning bawono yang menjadi filosofi hidup masyarakat Jawa.

Dalam kesempatan itu, KGPAA Paku Alam X menjelaskan bahwa hamemayu hayuning bawono berarti menyelaraskan harmoni kehidupan, bukan sekadar menjaga kelestarian alam, tetapi juga keseimbangan dalam tatanan sosial, pemerintahan, dan keluarga. “Dalam hamemayu hayuning bawono ada empat konsep penting: empan papan, subosito, tepo sliro, dan unggah-ungguh. Jika nilai-nilai ini dijalankan, maka harmoni kehidupan akan terbentuk,” tutur Sri Paduka.

Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya rasa dalam setiap tindakan manusia, sebagaimana filosofi dalam kesenian gamelan yang mengutamakan keselarasan tanpa pemimpin. “Semua itu unsur utamanya rasa. Jadi pakailah rasa di setiap aspek kehidupan kita,” ujarnya.

Bayu Ismail menyampaikan bahwa riset ini diharapkan dapat menghadirkan solusi berbasis kearifan lokal dalam menghadapi tantangan modern seperti intoleransi dan konflik sosial. “Melalui nilai tepo sliro dan hamemayu hayuning bawono, kami ingin memperkuat praktik sosial bertoleransi di masyarakat sekaligus melestarikan budaya luhur Jawa,” ungkapnya. (Mawar)

uad.ac.id


BAGIKAN