Pandemi Covid-19 menjadi permasalahan global yang telah menjangkau negara-negara di dunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) sekitar 215 negara terdampak Covid-19, termasuk Indonesia. Perkembangan penyebaran Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih mengalami kenaikan jika dilihat dari data statistik harian jumlah kasusnya. Dengan demikian diperlukan adanya upaya membangun kualitas diri di tengah pandemi ini.
Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec mengatakan bahwa meningkatkan kualitas diri harus dilakukan setiap saat, tidak hanya pada saat pandemi Covid-19. Namun, masa pandemi ini harus menjadi momentum yang memiliki hikmah sebagai titik awal upaya meningkatkan kualitas diri.
“Kualitas diri ditingkatkan supaya kita diterima oleh publik, acceptedness diri kita meningkat sehingga kompetisi dan daya saing meningkat untuk memunculkan keunggulan,” terang Mantan Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) itu dalam acara Webinar Membangun Kualitas Diri saat Pandemi pada Rabu (13/5/2020). Acara yang digelar melalui aplikasi Zoom itu diikuti Sivitas Akademika UWM dan para dosen dari berbagai kampus di Indonesia.
Pengangguran terbuka di Indonesia, lanjut Prof Edy, ada 6,9 juta atau hampir 5 persen dari angkatan kerja. Dengan kualitas diri yang baik dan acceptedness yang tinggi maka kita tidak termasuk dalam kategori pengangguran terbuka tersebut.
“Pada masa pandemi ini kita tidak libur, namun kita bekerja di rumah tanpa ada yang mengawasi. Sehingga dibutuhkan kesadaran untuk mendisiplinkan diri. Disiplin merupakan pintu masuk kesuksesan. Aktivitas bekerja harus tetap dilaksanakan sesuai bingkai target - target yang ditetapka,” kata Prof Edy.
Prof Edy menuturkan roadmap dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan sebagai langkah dalam mewujudkan visi. Hal itu sebagaimana quote bekerja tanpa visi adalah mimpi buruk, tetapi visi tanpa kerja adalah mimpi di siang hari. Seseorang harus confidence, berpikir positif, membangun jaringan dan berupaya menghasilkan karya kreatif, unik dan inovatif dalam menjadi unggul.
Sementara itu, Risma Kusumanendra LDP. S.IP selaku narasumber kedua mengatakan di tengah pandemi diperlukan upaya menggali potensi diri untuk meningkatkan kualitas diri dalam menyongsong era new normal. Menurutnya ada tiga tipe orang di era pandemi yakni Tipe A (follower), Tipe B (viewers) dan Tipe C (climbers).
“Tipe followers hanya akan sebagai pengikut saja dan hanya menerima keadaan yang dihadapi tanpa berusaha berubah. Sementara tipe B atau viewers hanya menjadi penonton atas perubahan yang terjadi dan tidak mampu mengambil kesempatan untuk membangun diri,” ungkap narasumber yang merupakan Profesional Trainer di Cristal Indonesia Manajemen itu.
Risma mengatakan di tengah pandemi ini perusahaan lebih banyak mencari climbers atau pendaki ulung yang merupakan tipe pribadi yang berubah dan adaptif terhadap keadaan. Aktivitas menulis dan aktif dalam public speaking harus dilakukan tipe ini untuk menyongsong era normal.
Dalam kaitannya dengan kelas daring, Risma menambahkan, diperlukan adanya pembekalan soft skill kepada para mahasiswa. Kuliah daring harus dilaksanakan dengan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Setidaknya para dosen dapat membuat kreasi gerak, suara dan lagu sehingga kuliah daring tidak garing supaya materi perkuliahan dapat berjalan efektif.
Sumber: http://new.widyamataram.ac.id/content/news/tingkatkan-kualitas-diri-di-tengah-pandemi#.XrzWJ_8zbIU