Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) berkolaborasi dengan Universitas Respati Indonesia, Jakarta; STIKES Respati, Tasikmalaya; dan Akbid Respati, Sumedang didukung oleh Yayasan Pendidikan Respati menyelenggarakan 1st International Respati Health Conference (IRHC) bertajuk “Healthy and Active Ageing” pada hari Senin, 22 Juli 2019 di Grand Dafam Rohan Jogja Hotel.
Menteri Kesehatan RI, Prof. Nila F. Moeloek yang bekenan hadir dan membuka acara, mengapresiasi atas berlangsungnya 1st IRHC. Menurut Menkes, topic yang diangkat sangat sesuai mengingat perhatian terhadap kalangan usia lanjut (lansia) perlu digalakkan, khususnya untuk masalah kesehatan. “Sebagai inisiatif, saya pikir ini bagus sekali, karena juga mengundang pembicara dari luar negeri dan membahas aspek yang kompleks,” imbuhnya.
Dalam wawancara khusus Prof. Nila yang didampingi oleh Prof. Santoso selaku Rektor Universitas Respati Yogyakarta, juga meminta agar kalangan akademisi melakukan penelitian yang komprehensif terhadap para lansia. Pasalnya, jumlah lansia akan meningkat drastis dalam beberapa tahun ke depan. “Meningkatnya bisa sampai dua kali lipat. Makanya kalau tidak dijaga dari awal akan timbul berbagai masalah serta penyakit,” ujarnya.
Untuk itu, Menkes juga menyarankan masyarakat maupun kalangan lansia untuk membiasakan gerakan masyarakat sehat. Meliputi aktivitas fisik, mengkonsumsi makanan sehat, serta rutin melakukan pengecekan kesehatan.
Prof. Tri Budi selaku Steering Committee menjelaskan, populasi lansia di Indonesia terus meningkat dan DIY menjadi yang tertinggi dengan angka sekitar 13%. Dengan demikian, usaha untuk fokus pada kesehatan lansia menjadi penting.
Prof. Tri Budi juga menegaskan bahwa kebiasaan hidup sehat tidak saja dimulai pada masa lansia, melainkan perlu dimulai semenjak dini. Nantinya, dalam konferensi itu akan memuat pembahasan seputar lansia dari berbagai aspek baik itu ekonomi, sosial, budaya, teknologi, maupun psikologis. “Dalam kegiatan ini kami harapkan juga akan muncul suatu kesimpulan yang akan bisa kita rekomendasikan kepada Menkes,” urainya.
Ketua Panitia 1st IRHC, Dr. Ariyanto Nugroho, menyatakan bahwa dalam konferensi itu tidak hanya dilakukan diskusi dalam ruangan, peserta juga akan diajak untuk mengunjungi sekolah ramah lansia yang berada di Dusun Karet, Wonolelo, Pleret, Bantul. Di sekolah lansia tersebut akan dilakukan wisuda sekolah lansia. Sekolah lansia merupakan salah satu bukti nyata kerja tridharma Dosen Universitas Respati Yogyakarta, yang telah menghasilkan beberapa karya yang telah dipatenkan salah satunya adalah kurikulum sekolah lansia. Kegiatan konferensi nara sumber dari 8 negara yang aktif dalam Ageing Consortium Asia Pasific (ACAP), diikuti sebanyak 413 peserta, dengan 125 pemakalah yang menyajikan dalam oral presentation serta 27 karya dalam bentuk poster.
“Harapannya kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat terutama lebih menjadikan kita merubah gaya hidup ke arah kebiasaan hidup sehat. Manfaat ini tentunya diharapkan tidak hanya untuk masyarakat di Jogja atau secara nasional saja, namun juga internasional,” ucapnya.