Covid-19 : New Pranata Sosial

Beragam respon masyarakat terkait wacana new normal menarik untuk didiskusikan untuk kebijakan terbaik. Seperti, apa sekarang sudah waktunya untuk new normal dengan berbagai dukungan argumen dan data untuk wilayah Indonesia secara keseluruhan? Keputusan yang bersahabatlah yang terbaik untuk tiap wilayah yang memang tentu berbeda derajat terdampaknya. Apa new normal merupakan jalan tengah hidup berdampingan dengan Covid-19 yang vaksinnya belum ditemukan. Pertimbangan pertama, secara epidemiologi mengendalikan penyebaran Covid-19. Kedua secara bertahap menjalankan aktifitas perekonomian dengan protokol kesehatan. Protokol kesehatan inipun sulit dijalankan apalagi tanpa dukungan kebijakan, ketegasan dan hal terpenting contoh tindakan yang diambil pemerintah yang fokus masalah. Tetap terlihat pertimbangan ekonomi jauh lebih menggema dibanding pertimbangan epidemiologi wabah. Skala prioritas yang fokus masalah diperlukan di sini. Melalui skenario apapun efek. keberhasilan new normal tentu tidak bisa instan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi yang fantastis.

Menarik untuk diskusi. Apa kata new normal (tatanan baru) yang gencar dipropagandakan dan yang diartikan itu paling tepat sesuai kebutuhan bangsa yang sebenarnya? jika iyaa…ini tanggung!. dan kurang menguntungkan dalam jangka panjang. Bisa “merana” sebagai negara besar kaya sumber alam. Mengingat momen ini justru tidak digunakan sebagai jalan lurus untuk bagaimana meraih peradaban hidup yang lebih baik. Harusnya mampu menggeser arti new normal yang kental pertimbangan ekonomi dibungkus dengan modifikasi perilaku sehat aktifitas kerja jangka pendek. Kenapa tidak sekalian momen ini digunakan untuk propaganda merubah perilaku menuju peradaban yang lebih tinggi yang begitu dibutuhkan bangsa ini melalui new pranata sosial (pranata sosial baru). New pranata sosial adalah perilaku diri baru bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan “investasi” yang jelas untuk kehidupan modern yang ramah dalam arti luas.

Jauh lebih menguntungkan bagi bangsa ini dalam jangka panjang jika sumber daya yang ada bisa memanfaatkan waktu (momen spesial) ini, untuk menggeser paradigma new normal (tatanan baru) yang instan ke arah bagaimana bangsa ini berperilaku hidup baru (new pranata sosial). Pastikan bangsa ini sekarang hidup di era new pranata sosial yang ideal memanfaatkan momen pandemi Covid-19 ini sebagai waktu yang tepat. Bersama saling menguatkan dan memahami bahwa pandemi ini mampu dimanfaatkan, memotivasi untuk merubah dan membiasakan diri berperilaku hidup dalam era new pranata sosial untuk meraih peradaban yang lebih tinggi (baik).

Inilah saatnya new pranata sosial dipropagandakan dan dijalankan. Saat yang tepat dimulainya era menggeser dan membuang sudut pandang hidup yang egoistis, menuju sudut pandang yang menumbuhkan kesadaran hidup bersama. Cara pandang bahwa keselamatan diri pribadi dan keluarga tiada arti, jika banyak orang lain yang tidak selamat, jadi korban atau justru dikorbankan. Era dimulainya paham etika dan melaksanakan prinsip-prinsip kehidupan yang taat aturan, era dimana tidak menaruh beban hidup ke orang lain, hidup dengan kemandirian tidak terlalu bergantung pada area orang lain. Hidup bersih termasuk tidak buang sampah sembarangan. New pranata sosial yang bisa terwujud dimulai dari diri pribadi, wilayah pedesaan hingga metropolitan, bersandal jepit hingga berdasi, hingga perubahan tatanan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. New pranata sosial adalah perubahan tata perilaku juga diartikan sebagai teknik beradaptasi yang bersahabat dengan lingkungan untuk survival. Manusia harus membangun “benteng” yang tak kasat mata namun kokoh berbasis ilmu pengetahuan (peradaban).

Semoga sebagai rakyat jelata, yang sedang berdasi, juga bagi yang sedang berkuasa dan politisi juga berubah. Raih peradaban yang lebih baik dengan menjalankan fungsinya masing-masing. Selamat menuju dan menikmati indahnya peradaban baru. (koesharijadi/misterajie)


BAGIKAN