Yogyakarta — LLDIKTI Wilayah V menggelar Anugerah Leapfrogging 2025 sebagai bagian dari Evaluasi Pelaksanaan Program Leapfrogging Tahun 2025, sebuah agenda penting untuk mengakselerasi mutu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 2 Desember 2025 di The Malioboro Hotel & Conference Center ini dihadiri Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek, pimpinan PTS, organisasi asosiasi PTS, unit penjaminan mutu, unit kerja sama, Satgas PPKPT, dan jajaran LLDIKTI Wilayah V.
Dalam sambutannya, Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek, Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.TP., M.M., menegaskan bahwa Leapfrogging merupakan model kolaborasi yang efektif dalam mempercepat peningkatan kualitas. “Cooperation dan competition harus menjadi nature yang membawa kemajuan bersama. Program Leapfrogging yang diinisiasi LLDIKTI V adalah best practice nasional, karena mendorong PTS untuk berlomba dalam kebaikan sekaligus saling menguatkan,” ujarnya. Beliau menyampaikan bahwa sinergi antar perguruan tinggi merupakan elemen penting dalam mendorong peningkatan kompetensi bangsa dan memperkuat ketahanan ekosistem pendidikan tinggi Indonesia.
Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., dalam laporan capaian program menyampaikan perkembangan signifikan selama satu tahun pelaksanaan Leapfrogging. Sebanyak 99 PTS telah menandatangani komitmen bersama, menghasilkan 192 MOA dan 204 IA, serta menciptakan kolaborasi nyata dalam bentuk sharing dosen, penggunaan laboratorium, publikasi bersama, riset, seminar, dan konferensi lintas kampus. Selain itu, jumlah program studi berakreditasi Unggul meningkat menjadi 216 prodi, meskipun jumlah total prodi bertambah signifikan menjadi 960 akibat pembukaan prodi baru oleh banyak PTS.
Prof. Setyabudi menekankan bahwa PTS DIY kini bergerak dalam ekosistem yang lebih setara dan terbuka. “Dengan resource-sharing melalui Destarata, seluruh PTS memiliki akses setara terhadap pakar, laboratorium, dan fasilitas pembelajaran. Tidak ada lagi PTS yang berjalan sendiri. Kita maju sebagai ‘Dulur Lima’, maju bersama, bukan saling mengalahkan,” tegasnya. Beliau juga menambahkan bahwa target nasional LLDIKTI Wilayah V adalah mencapai 51,15% prodi Unggul pada 2028, sesuai komitmen pimpinan PTS.
Kontribusi PTS semakin terasa melalui percepatan akreditasi prodi, peningkatan kinerja dosen, dan kolaborasi riset berbasis kebutuhan daerah. Kemitraan penelitian dengan lima pemerintah daerah di DIY menghasilkan lebih dari 300 ide riset di Kulon Progo, 147 ide riset di Sleman, dan 32 ide riset di Kota Yogyakarta, yang kemudian diformulasikan menjadi lebih dari 100 proposal penelitian. Pendekatan ini menempatkan PTS sebagai mitra strategis dalam penyelesaian masalah publik dan hilirisasi riset.
Dalam rangka memberikan apresiasi atas capaian tersebut, LLDIKTI Wilayah V menganugerahkan penghargaan Leapfrogging 2025 pada 11 kategori, termasuk peningkatan mutu prodi, pengelolaan jabatan fungsional dosen, tata kelola PPKPT, dan kerja sama joint resources. Penghargaan diberikan kepada PTS yang menunjukkan progres signifikan sepanjang tahun, berdasarkan indikator akreditasi, kinerja dosen, dan implementasi kerja sama antarperguruan tinggi.
Pada kategori “Peningkatan Mutu Program Studi”, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas PGRI Yogyakarta dinobatkan sebagai tiga terbaik klaster universitas dan institut. Untuk kategori pengelolaan jabatan fungsional dosen klaster unggul, penghargaan diberikan kepada Universitas Islam Indonesia, Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan. Sementara itu, dalam kategori kerja sama joint resources klaster universitas dan institut, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas AKPRIND Indonesia, dan Universitas Teknologi Yogyakarta meraih penghargaan.
Acara ini mempertegas posisi LLDIKTI Wilayah V sebagai wilayah yang progresif dan adaptif dalam mendorong transformasi pendidikan tinggi. Program Leapfrogging dinilai sebagai model nasional yang tidak hanya berorientasi pada percepatan akreditasi, tetapi juga membangun budaya mutu yang berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dosen, membuka akses kolaborasi lintas kampus, serta menghasilkan riset berbasis kebutuhan daerah.
Prof. Najib menutup pesannya dengan apresiasi mendalam terhadap upaya PTS DIY. “Acara ini menjadi momentum transformasional bagi seluruh PTS untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas secara kolektif. LLDIKTI Wilayah V telah menjadi role model bagi wilayah lain,” ujarnya.
Dengan kolaborasi, komitmen, dan keberanian melakukan lompatan mutu, LLDIKTI Wilayah V dan seluruh PTS DIY membuktikan bahwa percepatan kualitas pendidikan tinggi bukan hanya target kerja, tetapi gerakan bersama menuju masa depan pendidikan tinggi yang unggul, relevan, dan berdampak bagi masyarakat.
Unduh Materi Kegiatan di SINI
Saksikan kembali Acara Penganugerahan Leapfrogging