Dalam lanskap organisasi modern yang dinamis, dinamika antara karyawan non-keluarga dan lingkungan kerja mereka merupakan fenomena yang banyak dibahas dalam kaitannya dengan sumber daya manusia. Hal tersebut dikhususkan pada hubungan antara otonomi pekerjaan dan hasil kerja karyawan non-keluarga. Hal ini disampaikan oleh Cahya Purnama Asri, S.E., M.M. yang merupakan dosen Program Studi (Prodi) Kewirausahaan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM) pada Selasa (22/8) di Kampus I UWM, Dalem Mangkubumen, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Otonomi pekerjaan dapat memiliki pengaruh yang besar dan langsung terhadap kepuasan kerja karyawan non-keluarga. “Hal ini terkait dengan otonomi dalam menumbuhkan rasa pemberdayaan dan kepuasan di antara anggota staf non-keluarga, dan menegaskan bahwa keleluasaan untuk mengambil keputusan dan membentuk pekerjaan seseorang dapat menjadi pendorong kepuasan yang kuat, terlepas dari ikatan kekeluargaan di dalam organisasi,” kata Cahya.

Terlepas dari potensi tantangan dan keterbatasan dalam peran mereka, karyawan non-keluarga mungkin cenderung untuk tetap berkomitmen pada posisi mereka karena dampak positif dari otonomi pada kepuasan kerja.

“Perlu digarisbawahi pentingnya memberikan otonomi kepada anggota staf non-keluarga untuk membentuk pengalaman kerja mereka, yang pada akhirnya mengarah pada kepuasan kerja yang lebih tinggi dan, secara potensial, komitmen yang lebih tahan lama terhadap peran mereka dalam organisasi,” tegasnya.

Humas@UWM