Dosen TP UWM: Keanekaragaman Menu Tumpeng: Menyatu dalam Citra Budaya dan Nilai Gizi

Tumpeng merupakan hidangan tradisional Indonesia yang terdiri dari nasi kuning berbentuk kerucut dan dikelilingi oleh berbagai lauk dan hidangan lainnya. Filosofi tumpeng memiliki makna yang mendalam dan simbolik dalam konteks perayaan 17 Agustus, yang merupakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tradisi Tumpengan atau menyajikan tumpeng dalam perayaan 17 Agustus adalah bagian dari warisan budaya Indonesia. Dengan menyajikan tumpeng, kita tidak hanya merayakan momen kemerdekaan, tetapi juga melestarikan tradisi dan nilai-nilai budaya. Hal ini disampaikan oleh Nissa Clara Firsta, S.TP., M.T.P yang merupakan dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan (TP) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Widya Mataram (UWM) pada Selasa (22/8) di Gedung FST UWM, Dalem Mangkubumen, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tumpeng seringkali dihidangkan untuk dinikmati bersama. Hal ini mencerminkan pentingnya kesatuan, persatuan dan kebersamaan dalam menjaga kemerdekaan dan membangun bangsa. Setiap bagian tumpeng yang ada di sekitar "gunungan" nasi melambangkan berbagai komponen masyarakat yang harus bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Dibalik filosofinya, tumpeng dan aneka hidangan pelengkapnya merupakan sajian sehat dengan nilai gizi kompleks. Agar dihasilkan warna kuning pada nasi, digunakan kunyit, yang mengandung beta karoten. Beta karoten merupakan prekursor vitamin A, dimana tubuh dapat mengubahnya menjadi vitamin A sesuai kebutuhan. “Hidangan lauk pauk seperti ayam dan telur yang merupakan sumber protein hewani, mengandung asam amino yang dapat berperan dalam pembentukan tulang dan otot. Hidangan pelengkap lain seperti tomat, timun dan selada yang tinggi serat, vitamin, dan mineral dapat memelihara fungsi organ dan melancarkan proses metabolisme tubuh,” kata Nissa.

“Tumpeng bukan hanya hidangan, tetapi juga simbol kebersamaan, keanekaragaman budaya, dan warisan tradisional yang kaya. Meskipun lebih sering dihubungkan dengan makna budaya, tumpeng juga dapat memberikan kontribusi nutrisi penting bagi kesehatan. Dengan menjaga keseimbangan dalam pilihan lauk-pauk dan bahan makanan yang digunakan dalam tumpeng, kita dapat menghargai keanekaragaman menu ini sambil tetap menjaga kesejahteraan dan kesehatan tubuh,” tegasnya.

 

Humas@UWM


BAGIKAN