Kaprodi Akuntansi UWM: Fenomena Pembayaran Digital

Infrastruktur pembayaran digital yang kuat, tetap memiliki kekhawatiran, terutama karena pemilihan teknologi yang tampaknya menarik sering kali didorong oleh kepentingan industri dan tren yang ada, daripada penilaian komprehensif terhadap manfaat dan risiko yang terkait dengan teknologi tersebut. Pendekatan ini dapat mengarah pada adopsi solusi yang memprioritaskan keuntungan jangka pendek. Hal ini disampaikan oleh Wuku Astuti, S.E., M.Ak., Akt. yang merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM) pada Rabu (30/8/2023) di Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman.

Seiring berkembangnya lanskap pembayaran digital, para pembuat kebijakan harus mengadopsi sikap yang lebih bijaksana terkait bahaya yang terkait dengan platformisasi. Evaluasi kritis terhadap konsekuensi potensial sangat penting untuk mencegah hasil negatif yang tidak diinginkan. “Para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan dampak sosial yang lebih luas dari keputusan mereka, dengan menekankan keuntungan dan kerugian jangka panjang yang dapat ditimbulkan oleh jalur teknologi yang berbeda,” tambahnya.

Dengan demikian, mereka tidak hanya dapat memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh monopoli dan penyalahgunaan kekuatan pasar, tetapi juga membuka peluang baru untuk ekosistem pembayaran digital yang beragam dan inklusif. “Pada akhirnya, visi masa depan pembayaran digital yang tanpa hambatan hanya dapat diwujudkan dengan mengatasi masalah-masalah ini secara langsung dan mendorong pendekatan yang seimbang dan adaptif yang memprioritaskan kesejahteraan bersama diatas keuntungan jangka pendek,” kata dosen Prodi Akuntansi UWM ini.

 

Humas@UWM


BAGIKAN