Kesungguhan Berkarya

Pembaca yang kreatif, seorang filsuf Socrates mengatakan bahwa hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi (unexamined life is not worth living). Berarti tanda manusia itu masih hidup adalah ketika mengalamicobaan, kegagalan, dan mungkin penderitaan. Parlindungan Marpaung mengatakan “lebih baik kita tahu mengapa kita gagal daripada tidak tahu mengapa kita berhasil.”

Ketika Didi Kempot atau the godfather of broken heart, begitu julukan yang diberikan penggemarnya, mendapatkan statement Andi F Noya dalam Kick Andy Show. "Anda meraih kesuksesan dengan tidak mudah. Semua tercapai lewat perjuangan, penuh tantangan dan tidak instan. Mulai dari ngamen di jalanan, naik-turun bus, menawarkan lagu untuk direkam dan tidak ada produser yang mau. Proses panjang sejak kecil sampai dewasa. Bagaimana Anda melewati itu semua? Hingga sekarang Anda begitu terkenal? Sampai anak-anak remaja saat ini mengenal lagu-lagu Anda?"

Jawaban rendah hati penuh optimisme Lord Didi yaitu, “Apa yang saya dapat sekarang ini adalah buah dari kerja keras yang saya lakukan. Saya tidak mengingkari apa yang saya ucapkan. Saya pencipta lagu, saya penyanyi. Hampir setiap hari saya harus berkarya. Entah lagu itu akan sukses atau tidak, saya tidak tahu. Saya hanya ingin terus berkarya. Alhamdulillah 2019 lagu-lagu saya bisa diterima anak-anak muda, bahkan saya sering diundang ke kampus-kampus di depan mahasiswa. Mereka tidak malu menyanyikan lagu Didi Kempot dengan penuh ekspresi."

Pembaca yang kreatif, ternyata lagu daerah tetap juga menjadi tuan rumah di negara sendiri. Penggalan syair yang ramai dinyanyikan itu adalah: “Koyo ngene rasane wong nandang kangen. Rino wengi atiku rasane peteng. Tansah kelingan kepingin nyawang. Sedelo wae uwis emoh tenan.” Begitu banyak generasi (muda/tua) melantunkan syair patah hati itu dengan semangat dan senang. Mungkin karena musiknya, suasana pada setiap pementasannya, dan bisa juga karena kesungguhan penyanyinya (begitu menjiwai).

Ternyata itu juga tidak lepas dari prinsip Lord Didi yang mengatakan, “Tidak ada batas waktu untuk berkarya.” Bagi Anda yang sudah sukses, boleh sedikit berbangga tapi jauhkan sikap sombong. Karena kesuksesan, tidak hanya untuk diri kita, namun juga bisa memberi manfaat atau pertolongan kepada tetangga kanan-kiri, sahabat, atau orang lain yang membutuhkan.

Pembaca yang kreatif, Didi Kempot pergi meninggalkan banyak karya yang diingat. Begitu banyak orang-orang yang mendapatkan kebaikan dari karyanya. Begitu banyak pemilik channel Youtube yang juga mendapatkan penghasilan dari lagu-lagunya. Ketulusan yang diberikan dengan karyanya telah mem buat orang banyak mendapatkan manfaat, baik dari sekedar hiburan sampai penghasilan.

Seharian saya mendapatkan begitu banyak video, link berita, link Youtube dan foto-foto yang memberitakan Didi Kempot. Semoga kebaikan selalu untuk orang yang berbuat kebaikan. Inspirasi ini bisa didasarkan pada Firman Allah SWT: Qul inna rabb yabsu ur-rizqa limay yasy `u min ib dih wa yaqdiru lah, wa manfaqtum min syai`in fa huwa yukhlifuh, wa huwa khairurr ziqn’. Katakanlah, Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baik nya. (QS Saba [34]: 39).

Pembaca yang kreatif, yang bisa kita petik dari perjalanan Didi Kempot adalah kesungguhan dalam berkarya. Semoga bersungguh-sungguhnya kita dalam melakukan aktivitas baik. Memberikan manfaat dan kesuksesan yang akan kita terima suatu saat nanti. Dan semakin berarti kesuksesan itu, juga berdampak pada sekitar, keluarga, dan orang banyak. Keberkahan selalu dalam ibadah puasa Ramadhan kita, sehat dan sukses selalu.

Tulisan ini telah dimuat di harian Republika tanggal 8 Mei 2020 di Rubrik Inspira halaman 10


BAGIKAN