Mahasiswa UAD Raih Medali Perak di ONMIPA 2025 Bidang Fisika

Prestasi membanggakan diraih oleh Nayla Arziki Ramadani Yuva, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia berhasil meraih Medali Perak Bidang Fisika pada ajang Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ONMIPA) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan pada 16–20 November 2025, bertempat di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, dan menjadi panggung bergengsi bagi mahasiswa terbaik Indonesia dalam bidang sains.

Ketertarikan besar Nayla pada dunia sains sudah tumbuh sejak awal perkuliahan. Meskipun semula lebih menyukai biologi, ia menemukan tantangan unik di bidang fisika, tantangan yang justru membuatnya semakin terpacu. “Saya ingin membuktikan bahwa konsistensi belajar, mental yang kuat, dan kemauan untuk terus berkembang bisa membawa kita jauh. Saya juga ingin menunjukkan bahwa kampus swasta tidak kalah bersaing di ONMIPA 2025,” ungkapnya.

Dalam proses persiapan, Nayla mendapat dukungan penuh dari dosen pembimbingnya, Dr. Raden Oktova, yang memainkan peran besar dalam mengarahkan materi prioritas, memberikan penjelasan konsep mendalam, serta mendampingi latihan soal intensif. Tidak hanya itu, dukungan keluarga, teman-teman, serta atmosfer positif kampus menjadi energi penting yang menguatkannya hingga tahap nasional.

“Pendekatan lain yang sangat membantu adalah membuat rangkuman mandiri dari materi-materi yang saya tonton di YouTube serta berdiskusi online melalui grup belajar fisika yang dibuat oleh teman yang juga sedang mempersiapkan ONMIPA Fisika 2025. Dengan cara ini, saya dapat melihat berbagai sudut pandang dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas,” ujarnya.

Perjalanan tersebut tidak hadir tanpa tantangan. Salah satu tantangan bagi Nayla adalah membagi waktu antara persiapan UTS dan latihan intensif ONMIPA. Luasnya materi olimpiade menuntut kedisiplinan dan fokus tinggi. Untuk mengatasi hal itu, ia menetapkan target harian, memanfaatkan video pembelajaran, dan melatih ketenangan selama kompetisi. “Saya belajar untuk tetap tenang dan fokus selama kompetisi karena tekanan mental sering kali lebih berat dibandingkan kesulitan soal itu sendiri,” ungkapnya.

Lingkungan kampus yang suportif, mulai dari fasilitas pembinaan, ruang belajar, hingga komunitas akademik yang aktif, membuat Nayla merasa tidak pernah berjuang sendirian. Semua dukungan tersebut menjadi fondasi kuat bagi keberhasilannya.

Man Jadda Wajada, alhamdulillah setelah meraih medali di ONMIPA, saya ingin menggali pengetahuan yang belum saya ketahui di bidang yang saya minati. Saya juga menargetkan untuk mengikuti kompetisi olimpiade selanjutnya atau program pertukaran akademik yang dapat memperluas wawasan. Selain itu, saya berharap dapat berbagi pengalaman kepada adik tingkat agar makin banyak mahasiswa yang terdorong mengikuti ONMIPA,” ujarnya menutup wawancara. (Lin)

uad.ac.id


BAGIKAN