Pembaca yang kreatif, Kamis (19/9) lalu saya berkesempatan menjadi pembicara Diklat Inspiratif yang dilaksanakan Republika di Jakarta bersama coach HD Irianto. Berbagi Inspirasi dalam setiap kesempatan merupakan salah satu cara saya untuk kembali menghidupkan Personal Social Responsibility (PSR).
PSR pernah saya dapatkan dalam tulisan Dr. Muhammad Idris Purwanto, seorang dosen senior dengan banyak pengalaman dalam bidang kemahasiswaan dan alumni. Tulisan Dr. Idris ditayangkan oleh salah satu media cetak nasional kemudian diperkuat pada Selasa (17/9) ketika mengikuti materi Dr. Leila Mona Ganim, salah seorang inspirator wanita terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.
Pembaca yang kreatif, apa itu PSR? Seseorang bisa memiliki PSR tidak mesti dengan uang, tetapi juga bisa melalui menolong orang lain, membuang sampah pada tempatnya, meletakkan barang kepada keadaannya semula, atau berbagi makanan dan kegiatan lain yang bisa menyenangkan orang lain.
Sebuah video klip berjudul 'One Day' yang dinyanyikan oleh Life Vest Inside dan Kindness Boomerang menunjukkan betapa bahwa kebaikan itu akan mempengaruhi orang lain untuk juga berbuat baik. Video itu dimulai ketika beberapa anak remaja asyik bermain skateboard di trotoar. Anak laki-laki yang paling belakang tiba-tiba terpeleset jatuh. Di saat orang lain terdiam hanya melihat, seorang pekerja bangunan membantu remaja tadi berdiri dan meyakinkan bahwa dia baik-baik saja. Si remaja yang dibantu tadi menganggukkan kepalanya dan berlalu. Dalam perjalanannya, remaja tadi melihat ada seorang nenek yang akan menyeberang kesulitan dengan barang bawaan belanjanya. Si remaja tadi dengan cepat mengulurkan bantuannya dan membawa barang belanjaan sinenek tadi sampai keseberang. Nenek dan remaja tadi pun saling memberikan senyuman. Dalam perjalanannya, nenek tadi melihat ada seorang wanita yang kesulitan mencari uang receh dan dengan senyum si nenek memberikan uang receh yang dia miliki kepada wanita yang sedang membutuhkan itu untuk membayar parkir kendaraannya. Wanita muda tadi tidak menyangka kalua seorang nenek yang melewatinya memberikannya uang receh yang sangat dibutuhkannya.
Pembaca yang kreatif, seseorang yang telah menerima perlakuan baik dari orang lain ternyata juga ingin berbuat baik kepada orang lain. Ketika si wanita muda tadi berjalan, dia melihat terjatuhnya dompet seorang eksekutif muda yang baru saja keluar dari toko. Dia bergegas mengambil dompet itu dan menuju eksekutif muda tadi serta menyerahkan dompetnya. Si eksekutif muda tadi tidak menyangka kalau ada seorang wanita yang peduli dan menyerahkan dompet nya. Masih dalam keadaan tidak menyangka, dia melihat seseorang sopir yang akan menurunkan koper dari bagasi mobil. Si eksekutif muda dengan cepat membantu sang sopir tadi dan membantunya sampai ke pinggir. Ketika sedang merasa senang karena seseorang membantunya, sopir tadi melihat di depannya ada yang menjual burger. Dia pun mendatangi dan membeli untuk dirinya sendiri. Namun saat menoleh dia melihat seorang tunawisma yang sedang duduk. Ia pun membeli satu burger lagi. Saat sang sopir melangkah hendak memberikan burger kepada sang tunawisma, sang penjual burger mendatangi si sopir dan memberikan sebotol air mineral untuk ikut diberikan kepada si tunawisma. Tidak percaya dengan apa yang diterimanya, tunawisma tadi sambal bingung melahap burger dengan bahagia. Setelah mendapatkan satu lahapan, tunawisma tadi melihat telepon seluler seorang gadis yang sedang berdiri di depan sebuah toko tertinggal. Dia mengambilnya, mengejar si gadis tadi dan memberikan telepon seluler yang tertinggal itu. Si gadis tadi kemudian melihat seorang Ibu di teras kafe yang sepertinya menunggu seseorang. Si gadis mendatangi toko bunga, membayar bunga tersebut dan memberikan kepada si ibu. Senang karena mendapatkan bunga, sang ibu tadi pergi meninggalkan kafe sambil menepuk pundak seorang pelayan. Sang pelayan yang ingin membereskan meja kemudian melihat tips yang begitu besar. Karena terharu, sang pelayan tadi pun ingin berbuat baik. Ia pun bergegas mengambil gelas, menuangkan air minum, menuju keluar kafe, dan memberikan minuman itu kepada seorang pekerja bangunan, yang ternyata adalah orang pertama yang berbuat baik hari itu.
Pembaca yang kreatif, dampak dari orang berbuat dan menerima kebaikan ternyata juga ingin melakukan kebaikan. Saya ingat satu ayat yang menginspirasi yakni QS Al-Israa’ ayat 7: "In ah santum ahsantum lianfusikum wa in asa'tum falaha". Artinya, jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.
Sehat dan sukses selalu.
Tulisan ini telah dimuat di harian Republika tanggal 20 September 2019 di Rubrik Inspira halaman 13.