Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mataram (UWM) Ir. Puji Asih, Msi dan Siti Lestariningsih, ST, MSc menginiasi pelatihan merawat batik dan mengenal kembali motif batik Yogyakarta.
Alasan mereka mengadakan kegiatan ini karena survei menunjukkan banyak warga masyarakat di daerah lokasi pengabdian tidak memahami cara merawat dan mengenali motif batik.
Inisiatif mengenal cara merawat dan motif batik Yogyakarta itu dipresentasikan dihadapan ibu-ibu penggerak dan anggota PKK Dusun IV Sumberan, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, yang dilaksanakan Jum’at, 10 Juni 2022.
Gerakan merawat dan mengenal motif batik Yogyakarta itu berlangsung di rumah kepala Dusun Sumberan, Sumberagung, Moyudan, sebagai bagian dari pelaksanaan pengabdian masyarakat yang diatur dalam Tri Darma Perguruan Tinggi
Puji Asih menyatakan, batik memiliki pola atau motif tertentu dengan sebutan beragam seperti motif ceplok, parang, kawung. Dalam menciptakan motif itu, pembatik laksana seniman yang menggoreskan kanvas ke kain.
“Batik itu seni kerajinan warisan yang diturunkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia, cara membuatnya memiliki teknis khusus,” ujar dia.
Menurut dia, meneruskan seni membatik sama dengan merawat warisan budaya. Dari segi budaya ini, Unesco (United Nation Educational, Scienetific, dan Cultural Organisation) telah mengakui batik sebagia warisan budaya adiluhung yang dilindungi organisasi dunia tersebut.
Dengan adanya pengakuan dunia, batik memiliki posisi strategis, tidak hanya secara ekonomi, juga pendidikan dan budaya. Karena itu peran generasi muda untuk mengenal motif dan cara merawat sangat mendasar alasannya.
“Kita sangat menyayangkan kalau warga muda Yogyakarta tidak mengenal motip batik dari kotanya sendiri. Ketika kondisinya demikian, maka mereka juga tidak tahu cara merawat batik juga tidak bisa,” ujar dia.
Puji Asih menyatatakan terkesan dengan respon para peserta. “Mereka antusias mengikuti kegiatan. Ketika selesai, para peserta terkesima soal beragam motif batik. Mereka ingin pesan seragam PKK dengan menyebut jenis dan motif batik yang mereka kenal dalam acara penyuluhan,” kata Puji Asih di Kampus UWM Yogyakarta, Kamis (23/6/2022).
©HumasWidyaMataram