Oleh: Erik Hadi Saputra
Tim LKMM LLDikti Wilayah V Yogyakarta
Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta
Direktur Kehumasan dan Urusan Internasional Universitas AMIKOM Yogyakarta
Pembaca yang kreatif, Selasa (13/8) lalu saya berkesempatan berbagi Inspirasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam peningkatan kapasitas pegawai. Selain materi komunikasi, saya juga berbagi materi bagaimana memunculkan kegairahan positif dalam membangun kekuatan diri.
Inspirasi bisa didapatkan pada sebuah kisah dalam sebuah buku karya Shiv Kera berjudul ‘You Can Win’. Kisah ini bisa saja Anda dapatkan secara daring. Seorang penulis juga pernah membagi tulisannya kepada saya. Kisah ini menceritakan keadaan pada sebuah festival kesenian, dimana seorang penjual balon melepaskan satu balon warna hijau ke udara. Beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian pengunjung festival. Kemudian seorang anak berusia kira-kira kelas satu sekolah dasar menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya, "Kalau balon berwarna itu dilepaskan apakah bisa terbang ke udara juga?". Sambil menunjuk balon berwarna merah. Kemudian si penjual balon berkata, "Yang membuat balon tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya bisa terbang ke udara adalah gas yang terdapat dalam balon tersebut."
Pembaca yang kreatif, pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama seperti manusia. Manusia bisa berhasil mencapai puncak kesuksesan karier karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri. Kekuatan atau power seperti apa yang mampu membuat seseorang lebih berhasil dari sebelumnya? Kalau dirinci dari jumlah huruf dari kata POWER, maka penjelasannya sebagai berikut.
Pertama adalah Positive. Pembaca yang kreatif, apapun yang Anda pikirkan, Anda katakan, Anda perbuat, maka lakukanlah dengan positif. Berawal dari pikiran atau mindset. Jika Anda mau menanam dan memelihara mindset yang negatif, konsekuensinya apa yang dihasilkan dari pikirkan tersebut tidak akan positif.
Kedua Optimist. Seseorang yang sering melihat kondisi sulit, jika mendengar komentar negatif orang lain terhadap dirinya dan mengalami kegagalan terus menerus umumnya membuat seseorang menjadi pesimistis. Manusiawi sekali memang. Tetapi mau sampai kapan jadi pesimistis? Lebih baik memilih bangkit dan mencoba lagi. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa. Tetapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap orang untuk bangkit dari kegagalan.
Ketiga, Willingness. Seorang yang memiliki keyakinan saja tidak cukup. Seseorang harus memiliki kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau ditanya apakah mau berhasil pasti semua orang mau. Tapi kata orang bijak 'will is not enough, you have to do'. Kalau memang sudah tidak ada kemauan berhasil, keadaannya jadi sulit. Seseorang harus mampu menolong dirinya sendiri. Salah satu caranya adalah move on dari keadaan galau.
Keempat, Enthusiasm. Manusia kalau tidak punya antusiasme sama seperti kendaraan kehabisan bahan bakar. Sebagus dan semahal apapun kendaraannya kalau tidak ada bahan bakarnya maka jadi percuma. Sama seperti seseorang yang punya impian besar dan mindset positif. Ketika mulai action tidak punya antusiasme maka semuanya menjadi sia-sia.
Kelima, Refill. Handphone saja perlu diisi dayanya, apalagi dengan kekuatan dalam diri kita. Ada kalanya kita memasuki masa sulit sehingga kekuatan dalam diri kita semakin melemah. Apa yang harus kita lakukan? Isi ulang (refill) kekuatan Anda. Dengan apa? Isilah dengan sesuatu yang mampu meningkatkan kekuatan Anda kembali. Seperti membaca buku, fokus pada achievement pada masa lalu, bangkitkan kembali potensi, dan masukkan informasi yang positif ke telinga Anda. Jadi jangan khawatirkan latar belakang Anda, pendidikan anda, maupun pesona fisik Anda: tampan, cantik, atau kurang cantik. Maka bukan itu semua yang menentukan seberapa tingginya Anda akan mencapai kesuksesan, melainkan POWER yang ada dalam diri Anda. Sehat dan sukses selalu.
Tulisan ini telah dimuat di harian Republika tanggal 16 Agustus 2019 di Rubrik Inspira halaman 21.