DOSEN STIE PARIWISATA API MERANCANG ANALISIS MSP+DM UNTUK PENGEMBANGAN COMMUNITY-BASED TOURISM

Penggunaan analisis SWOT (Strengths,Weaknesess, Opportunities, & Threats) sudah jamak dilakukan oleh para akademisi maupun peneliti dalam sebuah studi kelayakan. Namun belakangan banyak juga dari kalangan peneliti yang mulai mengkritisi dan memberikan pemikiran yang berbeda dengan SWOT dikarenakan ada beberapa kelemahan dari metode analisis tersebut. Salah satu model analisis temuan baru yang disajikan oleh Setiawan Priatmoko, S.E.T, M.M. adalah analisis MSP+DM.

Analisis yang dipaparkan sebagai pengganti SWOT ini adalah analisis MSP+DM yaitu analisis yang berbasis pada aspek Marketibility (Pemasaran), Sustainibility (Keberlanjutan), Participatory (partisipasi masyarakat) dan Disaster Mitigation (mitigasi bencana). Dalam penggunaan analisis MSP+DM unsur subyektifitas bisa diminimalisir dan konsistensi hasil pengukuran relatif lebih baik serta mudah dipahami oleh hampir semua pemangku kepentingan kawasan wisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism/ CBT). Hasil dari penelitian tersebut disajikan pada CITIES 2017 International Conference di Surabaya dan akan dimuat dijurnal yang terindeks Scopus.

CITIES adalah sebuah konferensi internasional tahunan yang diadakan oleh Departemen Perencanaan Kota dan Daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Indonesia. Tujuan utama dari rangkaian konferensi internasional ini adalah untuk mengeksplorasi kemajuan terbaru pada teknologi berbasis penelitian, praktik perencanaan inter-disiplin, dan untuk mempromosikan kegiatan penelitian.

Untuk tahun ini, topik utama CITIES adalah tentang Multi Perspektif mengenai Peri - Urban Dynamics Towards Sustainable Development..
Pada kesempatan itu, Setiawan Priatmoko, S.E., M.M. sebagai dosen STIE Pariwisata API Yogyakarta memaparkan metode pengganti analisis SWOT dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Seperti diketahui bersama, kebangkitan pariwisata berbasis masyarakat di Indonesia telah menjadi fenomena di Tanah Air. Penggunaan analisis yang sederahana namun komprehensif sangat dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan agar pembuatan kebijakan maupun pengembangan dapat lebih diaplikasikan oleh para pelaku pariwisata. Penelitian yang dilakukan untuk memformulasikan analisis MSP+DM tersebut dilakukan di kawasan Pantai Depok, Pantai Baru, Desa Kebon Agung, dan kawasan Goa Selarong Kabupaten Bantul Daerah istimmewa Yogyakarta.

 


BAGIKAN