Dukung Internasionalisasi, PBI UMY Berangkatkan 10 Mahasiswa ke Thailand dan Uzbekistan

Sebagai bagian dari komitmen menghadirkan pengalaman internasional bagi para mahasiswa, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali memberangkatkan 10 mahasiswa untuk mengikuti program International Student Exchange dan International Teaching Internship di Walailak University (Thailand) serta Navoi State University (Uzbekistan). Inisiatif ini menjadi langkah strategis PBI UMY dalam membekali mahasiswa dengan pengalaman global, penguatan kemampuan bahasa Inggris secara praktis, serta pemahaman lintas budaya yang menjadi kompetensi penting bagi calon pendidik bahasa.

Empat mahasiswa yang ditempatkan di Navoi State University akan mengikuti perkuliahan penuh selama satu semester, mulai Oktober hingga Maret mendatang. Sementara itu, enam mahasiswa yang diberangkatkan ke Walailak University terbagi ke dalam dua skema, yaitu empat mahasiswa untuk program pertukaran pelajar satu semester dan dua mahasiswa untuk international teaching internship selama satu bulan di sekolah mitra universitas tersebut.

“Mahasiswa PBI sudah memiliki bekal bahasa, sehingga sangat disayangkan jika tidak diberi kesempatan untuk merasakan pengalaman internasional. Melalui student exchange, mereka dapat mempraktikkan bahasa dalam konteks autentik sekaligus mengenal budaya baru. Ini penting karena mereka adalah calon guru bahasa Inggris yang kelak akan bekerja di lingkungan global,” jelas Dr. Ika Wahyuni Lestari, S.Pd., M.Pd., Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMY dalam keterangan daring, Jumat (21/11).

UMY juga memberikan dukungan penuh terhadap keberangkatan peserta. Selama mengikuti program, mahasiswa dibebaskan dari SPP tetap dan variabel di UMY. Selain itu, universitas mitra tidak mengenakan biaya kuliah dan bahkan menyediakan fasilitas asrama gratis. Mahasiswa juga memperoleh subsidi mobilitas internasional, termasuk bantuan biaya tiket pesawat dan pengurusan visa.

“Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman internasional, tetapi juga dukungan finansial. Bebas SPP, tidak membayar uang kuliah di universitas tujuan, memperoleh asrama gratis, serta menerima subsidi mobilitas. Ini bentuk komitmen UMY dalam memberikan peluang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk berkembang melalui pengalaman global,” tambah Ika.

Ika berharap program ini tidak hanya memberi manfaat bagi peserta, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi UMY.

“Walaupun baru 10 mahasiswa yang berangkat, kami berharap mereka membawa pulang pengalaman yang memperkaya wawasan akademik. Saat kembali, mereka dapat menjadi agen yang menularkan semangat internasionalisasi kepada mahasiswa lainnya,” tutupnya. (NF)


BAGIKAN