Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, tim PKM bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) dengan judul “MENTARI: Edukasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi Megathrust dengan Pendekatan Pentahelix bagi Siswa Sekolah Dasar” berhasil lolos dan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 yang akan diselenggarakan di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Tim MENTARI diketuai oleh Widya Putra Sasi Kirana, dengan anggota Rosi Desy Parmisa, Almas Dini Hamida, dan Muhammad Giffari, seluruhnya berasal dari Program Studi Kesehatan Masyarakat. Tim ini dibimbing oleh Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc.
“Alhamdulillah, kami sangat senang dan bersyukur karena berhasil lolos ke PIMNAS 38. Proses yang kami jalani dari awal persiapan hingga pelaksanaan cukup panjang dan penuh perjuangan, sehingga hasil ini menjadi buah dari kerja keras kami. Selain itu, kami juga antusias karena berkesempatan datang langsung ke Makassar dan berkunjung ke Universitas Hasanuddin,” ungkap Rosi Desy Parmisa, salah satu anggota tim.
Program MENTARI berfokus pada peningkatan pemahaman siswa sekolah dasar terhadap mitigasi bencana gempa bumi megathrust. Program ini diimplementasikan di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek selama empat bulan, melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan Pentahelix, yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha, dan media. Pihak yang terlibat antara lain BPBD, BMKG, Disdikpora, PT Exagama Merapi Sertifikasi, PT Borneo Indo Safety, RRI, SUARAMU, dan MEDIAMU.
Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi gempa bumi megathrust, pelatihan guru terhadap media MENTARI, pelatihan evakuasi dan P3K bagi relawan, pemasangan rambu evakuasi dan titik kumpul, pembentukan tim tangguh cilik, simulasi gempa bumi megathrust, hingga exhibition. Program ini berhasil lolos setelah melalui tahapan presentasi PKP2 pada 22 Oktober 2025. Saat ini, tim tengah melakukan berbagai persiapan menjelang keberangkatan ke Makassar, mulai dari pembuatan poster, penulisan artikel ilmiah, hingga latihan presentasi.
“Tantangan terbesar kami adalah penyesuaian waktu antara tim, mitra, dan unsur Pentahelix yang terlibat. Tapi dari semua proses ini, kami belajar banyak hal baru, mulai dari menulis laporan, berinteraksi dengan anak-anak, hingga berkolaborasi lintas sektor,” tambah Rosi.
Tim MENTARI berharap dapat memberikan hasil terbaik untuk UAD di ajang nasional ini. “Harapan kami tentu bisa membawa nama baik Universitas Ahmad Dahlan dan meraih medali emas di PIMNAS 38,” tutupnya. (Adi)