Yogyakarta, 20 Maret 2025 – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V melaksanakan kegiatan Sosialisasi Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi dan Sosialisasi Aplikasi SAPTO 2.0 dalam rangka fasilitasi peningkatan mutu eksternal perguruan tinggi. Acara ini diselenggarakan di Universitas Alma Ata Yogyakarta dan dihadiri oleh para pimpinan Unit Pengelola Program Studi Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan LLDIKTI Wilayah V.
Acara ini dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V, Profesor Setyabudi Indartono, yang menegaskan pentingnya peningkatan kualitas akreditasi sebagai upaya strategis untuk mendukung kemajuan perguruan tinggi di DIY. Dalam sambutannya, Prof. Setyabudi menyoroti komitmen kuat dari perguruan tinggi swasta yang telah menandatangani 99 MoU, 196 MoA, dan 204 IA sebagai wujud kolaborasi untuk mendorong pencapaian target akreditasi unggul hingga 51,5% pada tahun 2028.
“Kami menargetkan peningkatan signifikan dalam jumlah program studi dan perguruan tinggi yang berakreditasi unggul. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan cara kerja biasa, melainkan harus melalui perubahan strategi dan kolaborasi yang efektif di antara perguruan tinggi,” ungkap Prof. Setyabudi.
Rektor Universitas Alma Ata, Profesor Hamam Hadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas upaya LLDIKTI Wilayah V dalam mendorong peningkatan mutu perguruan tinggi melalui program strategis seperti Leapfrogging. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarkampus dalam pemanfaatan sumber daya seperti laboratorium dan publikasi bersama untuk meningkatkan daya saing akademik.
Pada sesi pemaparan materi, Dewan Eksekutif BAN-PT, Profesor Agus Setyo Muntohar, menegaskan bahwa sistem akreditasi kini berfokus pada pemanfaatan data yang terintegrasi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Melalui Aplikasi SAPTO 2.0, proses akreditasi menjadi lebih mudah dengan mekanisme otomatisasi berbasis data yang valid dan terverifikasi.
“Dengan SAPTO 2.0, dosen tidak lagi dibebani administrasi berlebihan. Tugas dosen adalah memastikan data yang dimasukkan ke PDDikti sahih dan akurat. Kami di BAN-PT hanya akan memverifikasi dan menganalisis data tersebut,” jelas Prof. Agus.
Fiftin Novianto, pengembang aplikasi SAPTO 2.0, turut memberikan pelatihan teknis penggunaan platform tersebut kepada peserta. SAPTO 2.0 dirancang untuk memastikan data-data akademik dapat terintegrasi secara otomatis sehingga mempercepat proses akreditasi tanpa mengurangi standar mutu yang ditetapkan.
Melalui kegiatan ini, LLDIKTI Wilayah V berharap perguruan tinggi swasta di DIY dapat memanfaatkan SAPTO 2.0 dengan optimal, memastikan mutu pendidikan tinggi terus meningkat, serta mencapai target akreditasi unggul sesuai rencana strategis pada tahun 2028.
Humas LLDIKTI Wilayah V
Materi Narasumber dapat diakses melalui tautan berikut ini: https://s.id/MateriSosialisasiBANPT