Psikologi UMBY dan Unibos Makassar Bekali Komunitas KPAJ Keterampilan Regulasi Emosi dan Stres

Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) bekerja sama dengan Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Sulawesi Selatan menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kolaborasi ini dilakukan dengan menggelar workshop dengan tema “Menjadi Pendamping Tangguh: Intervensi Regulasi Emosi bagi Pengajar Komunitas KPAJ”.

Kegiatan dilaksanakan secara hybrid di Menara Bosowa, Makassar, pada Sabtu, 27 September 2025, dan diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pengurus serta pendamping Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) Makassar. Workshop ini bertujuan meningkatkan kapasitas para pengajar komunitas agar mampu memberikan pendampingan yang tangguh, terutama melalui keterampilan dalam regulasi emosi dan pengelolaan stres.

Workshop dibuka oleh Sowanya Ardi Prahara, S.Psi., MA., selaku Koordinator Tim Pengabdian. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa pendamping anak jalanan menghadapi tantangan yang menuntut ketangguhan emosional tinggi. Karena itu, keterampilan mengelola stres dan melakukan regulasi emosi menjadi kunci agar pendamping tetap tenang, sabar, dan efektif dalam peran mereka.

“Dalam pendampingan anak jalanan, pengajar komunitas sering menghadapi perilaku menantang, seperti pertengkaran antar-teman, penolakan terhadap aturan, hingga ledakan emosi akibat tekanan keluarga dan ekonomi. Kondisi ini menuntut pendamping mampu mengelola emosi dan stres secara tepat agar dapat merespons dengan sikap sabar, empatik, dan mendukung perkembangan anak,” jelasnya.

Sowanya juga menekankan bahwa workshop ini bukan sekadar forum berbagi pengetahuan, tetapi ruang praktik langsung untuk melatih teknik regulasi emosi. “Harapannya, peserta dapat menerapkan keterampilan tersebut dalam aktivitas sehari-hari sekaligus menjaga kesehatan mental mereka,” ungkap Sowanya.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak mencoba teknik sederhana seperti mengatur napas untuk menenangkan diri, relaksasi agar tubuh dan pikiran lebih rileks, serta mindfulness untuk belajar hadir penuh di momen sekarang tanpa terbawa emosi negatif.

Materi workshop disampaikan oleh Sowanya Ardi Prahara, S.Psi., MA., dengan judul ‘Pendekatan Psikologis untuk Memahami dan Mengelola Stres di Tempat Kerja’. Sowanya menjelaskan pentingnya memahami faktor penyebab stres, baik dari lingkungan kerja maupun kondisi internal individu. Peserta diajak mengenali tanda-tanda stres, dampaknya pada performa, serta strategi psikologis yang dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan emosi ketika menghadapi tekanan.

“Tanda-tanda stres umumnya terlihat dari perubahan fisik seperti mudah lelah atau tegang, maupun psikologis seperti mudah marah dan sulit berkonsentrasi. Kondisi ini dapat menurunkan fokus dan motivasi, sehingga berdampak pada performa. Untuk itu, peserta diperkenalkan berbagai strategi sederhana seperti pernapasan, relaksasi, dan mindfulness,” terangnya.

Selanjutnya, terdapat materi ‘Manajemen Stres dan Regulasi Emosi melalui Teknik Pernafasan dan Expressive Writing’, yang diisi oleh Patmawaty Taibe, S.Psi., MA., Ph.D. (Dekan/ Dosen Fak. Psikologi Unibos). Patmawaty menitikberatkan pada keterampilan praktis mengelola stres, seperti latihan pernafasan dilakukan dengan menarik napas perlahan dan dalam melalui hidung, menahannya sejenak, lalu menghembuskan perlahan lewat mulut untuk menenangkan sistem saraf.

Lanjut Patmawaty, pengelolaan stress juga dapat dilakukan dengan expressive writing sebagai sarana menyalurkan emosi dan meredakan beban psikologis dilakukan dengan menulis bebas selama 15–20 menit tentang pengalaman atau perasaan yang sedang dirasakan, tanpa perlu memikirkan tata bahasa, tujuan utamanya adalah menyalurkan emosi, meredakan beban psikologis, dan memberi ruang refleksi diri.

“Teknik latihan pernafasan dan expressive writing dapat diterapkan sebagai metode sederhana namun efektif untuk meningkatkan resiliensi atau kemampuan untuk bangkit dari stress para pendamping,” imbuhnya.

Para peserta diajak melakukan Role Play: Praktik Strategi Regulasi Emosi, yang dipandu oleh Muh. Fitrah Ramadhan Umar. (Dosen Fak. Psikologi Unibos). Umar mengajak peserta untuk terlibat langsung dalam simulasi situasi nyata yang sering dihadapi pengajar dan pendamping.

“Melalui role play, peserta berlatih mengontrol emosi, mengasah empati, serta menerapkan teknik regulasi emosi yang sudah dipelajari, sehingga lebih siap saat menghadapi dinamika di lapangan,” ungkap Umar.

Salah satu peserta, Yan Aidit, pengurus KPAJ, merasa senang karena mendapatkan wawasan baru untuk mengelola stress dan emosi secara tepat.

“Saya merasa kegiatan ini bukan hanya menambah pengetahuan saja tetapi juga memberi ruang untuk melatih diri. Role play tadi sangat membantu saya memahami kondisi untuk mengendalikan emosi dalam praktik sehari-hari, sehingga lebih siap menghadapi tantangan mendampingi anak-anak jalanan dengan cara yang lebih sehat,” tambah Yan Aidit.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengajar dan pendamping KPAJ semakin tangguh dalam mendampingi anak-anak, serta mampu menjaga kesehatan mental mereka sendiri demi keberlanjutan kegiatan komunitas.

 


BAGIKAN