UMY Terjunkan Tim “UMY Rescue 2025” ke Aceh, Hadirkan Layanan Kesehatan Terpadu bagi Korban Banjir Sumatera

Duka mendalam masih menyelimuti wilayah Sumatera akibat banjir besar yang melanda sejumlah daerah, termasuk Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, Provinsi Aceh. Ribuan warga terdampak kehilangan tempat tinggal, akses layanan kesehatan terganggu, dan risiko penyakit pascabencana meningkat tajam. Di tengah situasi tersebut, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menunjukkan kepedulian nyata dengan menerjunkan tim kemanusiaan melalui program “UMY Rescue 2025: Kepedulian Tanpa Batas untuk Sumatera dalam Masa Bencana.”

Penerjunan tim dilaksanakan secara resmi pada Kamis (18/12) di Lobi Rektorat UMY. Program ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana yang digagas oleh Direktorat Riset dan Pengabdian (DRP) UMY sebagai respons atas dampak banjir besar yang dipicu curah hujan ekstrem dalam beberapa pekan terakhir.

Anggota pelaksana pertama, Dr. drg. Laelia Dwi Anggraini, SpKGA, menjelaskan bahwa UMY Rescue 2025 didukung oleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui skema hibah pengabdian kepada masyarakat yang dikelola Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM).

“Selain itu, program ini juga mendapat dukungan donasi dari dosen Fakultas Kedokteran, Ilmu Kesehatan, dan Kedokteran Gigi (FKIK dan FKG) serta alumni FKIK UMY” pungkasnya.

Tim pelaksana dipimpin oleh Dr. dr. Sagiran, Sp.B (K) KL., M.Kes., FICS, dengan melibatkan tenaga medis, tenaga kesehatan, dosen lintas disiplin, serta mahasiswa Coass Bedah FKIK UMY. Fokus utama kegiatan diarahkan pada wilayah Kecamatan Langsa Lama, yang menjadi salah satu titik terdampak cukup serius.

“Banjir besar tersebut tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga memicu meningkatnya risiko penyakit menular, gangguan kesehatan ibu dan anak, penyakit kronis, hingga persoalan kesehatan mental dan psikososial” tambah drg. Laelia lagi.

Menyikapi kondisi tersebut, UMY Rescue 2025 dirancang sebagai program respons kemanusiaan yang komprehensif melalui pelayanan kesehatan terpadu berbasis kebutuhan lapangan.

Sementara itu, dr. Sagiran, menegaskan bahwa program ini tidak berhenti pada penanganan medis darurat semata. Tim juga memberikan layanan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, serta pendampingan psikososial, termasuk trauma healing bagi anak-anak dan kelompok rentan.

Selain pelayanan medis, tim juga mendistribusikan obat-obatan esensial, peralatan bedah minor, peralatan pemeriksaan kesehatan dasar dan gigi, serta memasang teknologi penyediaan air bersih berupa water purifier berkapasitas tinggi guna menekan risiko penyakit berbasis air pascabanjir.

Aspek edukasi dan pemberdayaan masyarakat turut menjadi perhatian. Kader kesehatan lokal mendapatkan pelatihan deteksi dini penyakit pascabencana, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pemanfaatan teknologi air bersih, serta edukasi kesehatan gigi dan mulut. Pendekatan ini diharapkan memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Adapun anggota tenaga medis dan tenaga Kesehatan lain yang diikutsertakan dalam kegiatan ini Adalah Dr. dr. Sagiran SpB(K)KL, MKes. FICS (ketua tim pelaksana), Dr. drg. Laelia Dwi Anggraini, SpKGA (anggota pelaksana pertama), Dr. Al Afik, S.Kep., Ns., M.Kep (anggota pelaksana kedua), Ns.Shanti Wardaningsih, M.Kep, Sp.Kep.J, Ph.D (Keperawatan Jiwa), dr. Kuncahyo Kamal Arifin, SpOT (Dokter Spesialis Bedah Tulang), dr. Muhammad Kurniawan, M.Sc (Dokter Umum, Tim Emergency FKIK UMY), apt. Ilham Perdana, M.Pharm.Sci. (Apoteker), Aminudin. Amd.kep (Nurse Klinik Pratama Firdaus), Nada Tria Ayu Kusuma (Coass Bedah FKIK UMY), Muhammad Ahnaf Hafidz, (Coass Bedah FKIK UMY), Febryana Dwi Aryani, S.E. (Administrasi/Ekonomi).

Pelaksanaan program dilakukan secara terkoordinasi dengan Puskesmas Langsa Lama, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan setempat, sehingga seluruh intervensi dapat terintegrasi dengan sistem layanan kesehatan daerah.

Melalui UMY Rescue 2025, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga hadir secara nyata dalam merespons persoalan kemanusiaan dan kebencanaan nasional. (Jeed)


BAGIKAN