Tanpa Background Teknik Perkapalan, Tim UMY Menang KKI 2025 dengan Kapal RC Inovatif

Sorak-sorai kebanggaan menyambut prestasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) setelah Tim Kapal Electric Remote Control mereka berhasil meraih Juara 1 kategori Fun Race pada ajang Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2025. Kompetisi bergengsi yang digelar oleh Kemendikti Saintek RI di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 4–6 Desember tersebut menjadi panggung pembuktian inovasi mahasiswa UMY.

Di balik kemenangan itu, tersimpan kisah perjuangan lima mahasiswa Program Studi S1 Teknik Elektro yang tergabung dalam tim bernama “Land Lubber.”

Nama unik ini terinspirasi dari istilah bagi orang yang suka bekerja dengan kapal tetapi belum pernah benar-benar berlayar. Bagi mereka, istilah tersebut menggambarkan tekad besar untuk berkarya di dunia perkapalan meski berasal dari jurusan yang tidak berkaitan langsung dengan teknik kelautan. Semangat belajar dan eksplorasi menjadi “samudra” yang mereka layari.

Salah satu anggota tim, Muhammad Nabil Mubarok (2023), yang merangkap sebagai desainer, manufaktur, dan pilot kapal, menjelaskan susunan tim. Ketua tim adalah Satria Ismaya Bintang Pamungkas (2022), dengan anggota Adilah Farhan Nurfauzi (2022) sebagai desainer dan manufaktur, Olfat Raihan Anggoro Ramadhani (2022) sebagai mekanik, serta Muhammad Firdaus Dwi Purnomo (2023) sebagai teknisi elektrik. Mereka dibimbing oleh Dr. Muhamad Yusvin Mustar, S.T., M.Eng.

Mengusung tema KKI 2025, “Kapal Penumpang Sebagai Penghubung Kepulauan NKRI yang Efisien dan Ramah Lingkungan,” tim Land Lubber merancang prototipe kapal penumpang dengan inovasi desain lambung yang menjadi kunci performa di lintasan.

Empat Bulan Menantang Batasan Desain

Perjalanan menuju podium juara bukan hal mudah. Sejak Agustus 2025, mereka menghabiskan empat bulan penuh riset dan eksperimen. Tantangan terbesar justru bukan pada sistem kendali atau kelistrikan, melainkan pada desain lambung kapal, sebuah bidang yang jarang mereka sentuh sebelumnya.

“Kami belajar mandiri dengan memanfaatkan koneksi dari kampus lain dan teknologi yang ada seperti internet, karena di UMY belum ada Jurusan Teknik Perkapalan,” jelas Nabil saat diwawancarai secara daring, Jumat (12/12).

Tim akhirnya memilih desain V-Hull, yang dinilai memberikan stabilitas optimal di kondisi laut bergelombang. Kombinasi lambung yang efisien, struktur atas yang aerodinamis, dan instalasi propulsi yang presisi membuat tim semakin percaya diri.

“Kerja keras kami menentukan desain lambung kapal inilah yang paling kami banggakan, karena faktor ini yang paling menguntungkan di lintasan,” tegas Nabil.

Ketenangan sebagai Kunci Kemenangan

Atmosfer Fun Race di UMM berlangsung tegang. Sebagai pilot, Nabil merasakan ketatnya persaingan dari berbagai kampus. Namun tim sepakat dengan strategi sederhana tetapi efektif: Menjaga ketenangan dan kecepatan stabil.

“Ketenangan adalah kunci untuk saya sebagai pilot,” ujarnya.

Kapal hanya digeber maksimal di area floating ball terakhir menuju garis akhir, strategi yang terbukti menghindarkan kesalahan manuver.

Meski persiapan matang, kendala teknis tetap muncul. Sinyal remote sempat hilang karena kerusakan pada antena receiver lama. Beruntung, tim telah membawa komponen cadangan sehingga masalah dapat ditangani cepat.

Bagi Nabil, kemenangan ini menjadi motivasi baru. Bagi tim, kemenangan ini adalah batu loncatan untuk terus berkembang dengan menjunjung tinggi sportivitas dan rasa kekeluargaan.

“Menjaga nama baik almamater adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai mahasiswa,” ungkapnya.

Tim Land Lubber berharap muncul generasi penerus di UMY yang berani berkompetisi dan eksploratif di bidang rekayasa kapal, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk terus semangat dan pantang menyerah. Untuk siapa pun yang ingin belajar tentang rekayasa dan inovasi teknologi, kami sangat terbuka untuk berbagi ilmu,” tutup Nabil penuh optimisme. (FU)


BAGIKAN