Uji Coba Pedestrianisasi Malioboro Dinilai Belum Komprehensif, Dosen UMY: Jangan Abaikan Nasib PKL dan Petugas Parkir

Kebijakan uji coba pedestrianisasi Jalan Malioboro yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pada 1–2 Desember lalu menuai beragam tanggapan. Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sekaligus ahli Kebijakan Pariwisata Berkelanjutan, Sakir Ridho Wijaya, S.IP., M.Si., menilai bahwa kebijakan tersebut masih perlu dievaluasi secara komprehensif agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat lokal.

Menurut Sakir, tujuan Pemkot untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dan wisatawan patut diapresiasi. Namun, ia menekankan pentingnya memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak mengorbankan kelompok yang selama ini menggantungkan hidup di kawasan Malioboro, terutama pelaku UMKM, Pedagang Kaki Lima (PKL), serta petugas parkir.

“Jangan sampai PKL diminta bergeser, tetapi lokasi yang disediakan belum memenuhi standar seperti tempat sebelumnya. Jika pendapatan mereka menurun, hal itu bisa berdampak serius pada kondisi ekonomi keluarganya,” ujar Sakir saat ditemui pada Jumat (12/12) di Gedung AR. Fachruddin A UMY.

Sakir juga menyoroti persoalan kantong parkir sebagai tantangan yang tidak bisa diabaikan. Dengan adanya pembatasan kendaraan, wisatawan harus mencari area parkir baru setelah kawasan Abu Bakar Ali dibongkar. Situasi tersebut tidak hanya menimbulkan kebingungan bagi pengunjung, tetapi juga berdampak langsung pada petugas parkir yang kehilangan sumber penghasilan.

“Ini perlu dipikirkan. Apakah kebijakan ini langsung diputuskan tanpa skenario jelas bagi mereka? Atau sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan kantong-kantong parkir alternatif yang terencana?” tegasnya.

Menanggapi banyaknya keluhan warga serta wisatawan selama masa uji coba, Sakir menilai bahwa hal tersebut menunjukkan kurang matangnya kajian dan perencanaan kebijakan. Ia menekankan pentingnya komunikasi intensif antara pemerintah dan pihak-pihak terdampak sebelum kebijakan diterapkan.

“Kalau uji coba ini dilakukan berdasarkan kajian yang benar-benar komprehensif, seharusnya keluhan bisa diminimalkan,” pungkasnya. (FU)

 


BAGIKAN